“Sehingga kita harus berjuang supaya umat Islam dapat menjalankan syariatnya di negara Indonesia ini. Tentunya Islam yang moderat, yang tidak hanya berpaku dari tekstual saja melainkan juga menggunakan akal.” Sambung beliau sembari menyebutkan macam-macam hukum syariah dan hukum aqliyah.
Beliau juga menceritakan sejarah pendirian PKPT pertama kali dan berpesan agar mengimbangi organisasi dengan akademik.
“Waktu saya mendirikan PKPT pertama di IAIN ketika itu, mencari kader sebanyak 10 itu sulitnya minta ampun. Jadi saya pesankan untuk kalian, disamping berjuang berorganisasi, akademiknya juga dijaga. Sehingga organisasi jalan, akademik juga jalan.” Pungkas beliau.
Pada Rapta ke-3 PAKPT IPNU IPPNU K.H. Wahab Chasbullah tersebut menghasilkan keputusan Rekan M. Burhanudin Muzaqi dan Rekanita Elia Asadiyah sebagai nahkoda baru PAKPT IPNU IPPNU K.H. Wahab Chasbullah 2022/2023.
Rekan Halli Selaku ketua demisioner PAKPT IPNU K.H. Wahab Chasbullah 2021/2022 berpesan kepada kepengurusan selanjutnya untuk kembali menata niat sehingga tidak melibatkan ego pribadi dalam berorganisasi, ia juga berharap agar kepengurusan selanjutnya bisa lebih baik dan lebih terorganisir.
“Harapan kepada seluruh kader PAKPT Wahab Chasbullah mungkin agar kembali menata niatnya bergabung ke IPNU itu untuk apa serta menghilangkan egoisme pribadi, supaya tetap dapat menjaga citra IPNU itu sendiri. Sehingga kepengurusan selanjutnya bisa lebih terorganisir dan lebih baik dari kepengurusan sebelumnya.” Tegasnya.
Pewarta: Alif Lam Mim
Comments